Squash and
Stretch ini adalah sebuah prinsip yang digunakan untuk membuat ilusi seberapa
keras permukaan sebuah benda. Pada dasarnya, ketika sebuah benda yang
permukaannya empuk, saat menghantam benda lain dengan keras akan berubah
bentuknya sementara sebelum akhirnya bisa kembali lagi ke bentuk semula. Beda
dengan benda yang permukaannya keras, ketika menghantam benda lain, bentuknya
tetap dan tidak berubah.
Gambar 3.1 Squash
and Stretch pada animasi bola
Dari gambar di
atas, kita bisa menentukan bola mana yang permukaannya keras dan mana yang
tidak. Hal tersebut bisa diketahui dari:
‘’Bola yang keras tidak mengalami
perubahan bentuk (deformation), sedangkan bola yang empuk mengalami perubahan
bentuk menjadi gepeng saat dia mulai jatuh dan menghantam lantai sebelum
akhirnya kembali lagi ke bentuk aslinya’’.
Hasil pantulan
yang dihasilkan juga berbeda. Ilustrasinya, bola yang keras jika dijatuhkan
tentunya tidak akan memantul kembali sekuat bola lunak yang dijatuhkan. Selain
itu, Squash and Stretch sering juga digunakan dalam animasi untuk menunjukkan
emosi dari sebuah karakter.
Gambar 3.2 Squash
and Stretch pada expresi karakter
Squash and
Stretch membantu membuat emosi tersebut untuk lebih bisa dirasakan oleh
penonton. Bahkan dalam animasi realis pun, prinsip ini juga tetap dipakai
karena sebenarnya prinsip ini berlaku juga di dunia nyata.
Squash and
strecth adalah upaya penambahan efek lentur
(plastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’
sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and
stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures)
akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/
action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol)
penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati
tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup.
Contoh
pada benda mati: Ketika sebuah bola dilemparkan.
Pada saat bola menyentuh tanah maka dibuat seolah-olah bola yang semula
bentuknya bulat sempurna menjadi sedikit lonjong horizontal, meskipun nyatanya
keadaan bola tidak selalu demikian.Hal ini memberikan efek pergerakan yang
lebih dinamis dan ‘hidup’.
Contoh pada benda hidup:
Sinergi bisep dan trisep pada manusia. Pada saat lengan ditarik (seperti
gerakan mengangkat barbel) maka akan terjadi kontraksi pada otot bisep sehingga
nampak ‘memuai’, hal inilah yang disebut squash pada animasi. Sedangkan stretch
nampak ketika dilakukan gerakan sebaliknya (seperti gerakan menurunkan lengan),
bisep akan nampak ‘menyusut’.