SEPATU RODA
Sendiri.Ku berdiam di rumah mungilku ini.Ku duduki teras putih ini dan kuhentakkan kedua kakiku hingga menyentuh tanah.Ku ikat kedua tali sepatu kesayanganku.Usai mengikatnya kuhembuskan napasku hingga terasa lega.Ku tengok jam tanganku yang menunjukkan jarum angka 03.29.Di sini ku menunggu janji sahabatku.Petang ini aku akan pergi ke lapang sepatu roda bersama sahabatku.Suara kicauan burung yang menari-nari di pohon besar dan rindang.Semilir angin yang menerpa rambutku yang bewarna hitam kecoklatan.Dedaunan menghijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.Seekor kupu-kupu yang sedang menjelajahi bunga-bunga yang bermekaran.Suasana ini membuat hatiku sejuk dan damai.
'Seorang bocah tampan yang sedang duduk sambil mengikat kedua tali sepatu rodanya.Lalu berdiri untuk merapihkan topi dan baju kaos putih yang di punggungnya bertulisan angka "09" dan nama "Panji".Dia berjalan dengan gaya andalannya menuju tengah lapangan dan diiringi suara tepukan tangan dari penonton.Setelah itu dia berseluncur dan melakukan beberapa atraksi yang hebat dan keren sehingga membuat penonton terpukau'."panji" panggil fino.Seketika itu lamunanku terbuyarkan oleh panggilan yang tak asing di telingaku.Ku lihat seseorang yang sudah memanggilku.Dia membawa sepasang sepatu roda dan memakai baju kaos abu kehitaman.Dia tidak lupa untuk memakai topi favoritnya.Krek...Krek...suara membuka pintu pagar,dia melangkah demi langkah yang semakin dekat di depan mataku."ayo!" kata fino sambil menepuk pundakku.Aku hanya mengangguk-ngangguk yang menandakan setuju .Aku berdiri dan pergi bersama fino.
Setiba di lapangan ,aku dan fino di sambut oleh 5 temanku .Mereka menghampiri kami dan menyalami satu persatu yang menandakan sebagai pertemanan.
"Ini ranselmu!" kata andi sambil memberikannya kepada fino.
"Terima kasih , sudah membawakan ranselku?" kata fino dengan senang.
"Iya sama-sama" jawab andi tersenyum.
"Buruan kita mau mulai !" kata danil.
"Oke" jawab fino sambil memberikan jari jempol.
Mereka sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing sedangkan aku hanya melihat mereka.Seperti biasa,lapangan ini cukup ramai sekali.Banyak orang-orang yang berjalan-jalan dan ada juga yang menyempatkan untuk menonton atraksi sepatu roda ini.Ada juga orang yang berjualan makanan dan minuman."ji?" panggil fino .Aku pun terlonjak kaget dengan suara panggilan fino "apa?" kataku kaget ."Bantuin dong?" pinta fino .Aku pun menghampiri fino yang tak jauh dariku dan membantu fino untuk mengikatkan alat pengaman ke tangan fino,karena dia kesusahan untuk mengikatnya.Tiba-tiba danil menghampiri aku da n fino.
"Ayo fin!" ajak danil
"Ayo!" jawab fino
"Ayo main ji ?"ajak danil kepadaku
"Nggak ahh" jawabku,karena aku tidak memiliki sepatu roda
"Ayolah main aja !" pinta fino
"Tapi aku kan gak punya sepatunya" jawabku
"Jangan khawatir nanti pakai saja yang aku ?"paksa fino
"Oke deh " jawabku menerima tawaran fino
"Ayo fin!" ajak danil lagi
"Ya sudah aku main dulu ya ji?" kata fino kepadaku
"Iya " jawabku
Danil dan fino pergi dan bergabung dengan teman-temannya.Ku kembali ke tempat dudukku tadi.
"1...2...3...!" suara galih untuk memulai atraksinya.Penonton pun berdatangan untuk menonton atraksi sepatu roda .Satu persatu mereka menampilkan gaya andalannya .Penonton bertepuk tangan dan terkagum-kagum.Aku pun bertepuk tangan karena keampuhannya.Seusai itu fino menghampiriku dan melepaskan sepatu .Lalu memberikan sepatu roda kepadaku .
"Ini ayo main !" kata fino sambil memberikan dan tersenyum.Aku pun tersenyum dan menerima sepatu rodanya.Ku pakaikan sepatu roda ini dengan perasaan bahagia.Fino melepaskan pengamannya satu per satu ,lalu memakaikannya di tanganku dan di lututku.
"Cepat sana!" suruh fino .Aku hanya diam dan tersenyum kepada fino lalu aku merangkul fino dan berkata "terima kasih kawanku " .Fino mengangguk-ngangguk dan menepuk-nepuk punggungku .
"Sudah , ayo cepat sana!" kata fino sambil melepaskan pelukanku .Aku mengedipkan sebelah mataku yang menandakan OK.Ku melangkah demi langkah dengan pelan-pelan.Tiba di tengah lapang aku berdiam dan merasakan kehadiran sesosok ayah namun kenyataanya tiada.
"Panji , ayo mulai," teriak fino semangat. Aku pun melihat fino dan teriakan itu menjadi semangat bagiku .Berjalan demi jalan hingga tiba di peluncuran.Ku mulai dengan meluncur dan melakukan aksi jawaraku.Ketika bermain aku teringat kata-kata ayah "posisikan tubuhmu agak membungkuk , kaki membentuk huruf 'V' , lutut agak ditekuk lalu berjalan seperti jalannya kakek-kakek atau nenek-nenek . Tapi ingat, kaki di angkat jangan di geser ". Bayangan itu menghilang dan aku melakukannya dengan benar , dan teringat lagi dari kata "5:1 yaitu berjalan 5 langkah , meluncur sekali" .Akhirnya aku pun bisa melakukannya . Suara tepukan penonton terdengar jelas sampai telingaku , ternyata penonton takjub melihat aksiku .Ku usai melakukan aksiku , tiba-tiba fino menghampiriku .
"Hebat...kamu benar-benar hebat ...!"puji finp .Aku pun tersenyum senang
"Tapi kamu kurang keren jika tidak menggunakan topi " kata fino sambil memakaikan topinya di kepalaku .
"Terima kasih kawanku "jawabku senang
5 temanku menghampiriku.
"Aku salut dengan aksimu ?" kata danil dengan menepuk pundakku
"Iya kamu benar-benar keren" puji galih sambil mempraktekkan gayaku.aku dan teman-temanku tertawa melihat tingkahnya galih
"Ternyata kamu lebih hebat dari kita? " kata andi
"Aaahh...bisa aja " jawabku malu
"Iya kamu benar-benar Ok dari kita?" sahut robi tersenyum
"Iya " kata patur sambil mengangguk-ngangguk
"Iyalahhh...kawanku...! Canda fino dan ngerangkul aku
"Iya terima kasih "jawabku dengan sukacita. Ku tengok jam tangaku .
"Emmm...aku mau pulang , sudah mau malam ?"kataku
"Iya aku juga mau pulang?" kata fino
"Aku juga" kata andi
"Ya sudah atraksi kita sampai disini saja ?" tegas galih
Aku dan teman-temanku mengangguk . Karena waktu sudah malam kami mengakhiri atraksinya . Kami berberes-beres untuk pulang .
"Fin sudah beres belum." tanya ku
"Sudah " jawab fino sambil memakaikan ranselnya
"Mau bareng sama mereka atau mau pulang duluan ?" tanyaku
"Pulang duluan aja ji?" jawab fino
"Ayoo...!" jawab ku
Aku dan fino menghampiri teman-teman yang lainnya untuk berpamitan dan bersalaman
"Teman-teman aku sama panji pulang duluan yah?"kata fino
"Iya hati-hati " jawab teman-temanku
"Iya " jawabku dan fino berbarengan
"Oh iya besok kita main bareng lagi ok?" sahut andi
"Ok siap " jawabku semangat.Sedangkan fino mengangguk-ngangguk yang menandakan setuju.
Aku dan fino pulang bersama , namun kami harus berpisah karena berbeda arah.Saat aku melanjutkan perjalanan lagi tiba-tiba fino memanggilku
"Panji!" panggil fino
"Apa?" jawabku
"Besok kamu langsung datang aja ke lapang ? " teriak fino
"Jam berapa ?" tanyaku
"Jam 04.00 " jawab fino
"Ok siap kawanku " jawabku Sambil bergaya konyol . Fino pun tersenyum melihat tingkahku
"Ya sudah aku jalan dulu yah?" kataku sambil melanjutkan perjalanan pulangku.
Ku berdiri di dekat jendela, untuk melihat keadaan cuaca hari ini,cahaya sore hari yang menyorot kaca jendela kamarku ini,seakan-akan mataku menjadi sipit.Kualihkan mataku ke sosok yang ada di pojok kamarku .Ku temukan satu sepatu roda namun pasangannya hilang entah kemana .Ku ambil sepatu roda itu dan ku kenang masa lalu yang begitu pahit.2 tahun silam aku dan ayahku pergi ke suatu tempat sambil membawa sepatu roda ini .Ayah mengajarkanku bagaimana cara memainkan sepatu roda ini sampai aku bisa.Ayah sangat jago dalam mempermainkan sepatu rodanya.Setelah bermain sepatu roda aku dan ayah menaiki mobil untuk pulang.Selang 20 menit mobilku terseret hingga menepi di pohon besar karena mobilku tertabrak oleh mobil truk .Ayahku tewas dalam kejadian tersebut.Namun aku selamat hanya patah tulang di kami dan luka di beberapa tubuh.Tapi kini aku sudah sembuh dan bertinggal bersama ibu..Aku ingin sekali membeli sepatu roda lagi , namun tidaklah mudah karena ekonomi kami kekurangan sejak ayah tiada.
"Waduhh!!!" kataku sambil menepuk jidat .Ku tengok jam di tangan ku yang menunjukkan angka 03.57 , lalu aku keluar dengan terburu-buru dan langsung pergi ke lapang sepatu roda.
Setiba di lapang aku langsung mencari seseorang namun tidak ada , hanya ada galih,danil,robi dan patur.
"Katanya janjian disini, namun orangnya tidak ada" gerutuku ."sudah jam 4 lebih lagi" gerutu ku sambil melihat jam tangan
"Ji, fino kemana?"tanya danil
"Iya ,biasakan suka bareng sama kamu?" tambah galih
"Gak tau, fino bilang aku harus tunggu disini tapi orangnya gak ada " jawabku sambil menghampiri mereka berempat di tempat duduknya .
"Tenang bentar lagi juga dia datang " sahut patur dengan santai .
Tak lama kemudian finobersama andi
"Itu dia sudah datang " kata patur sumringah
Fino dan andi menghampiri kami .Fino duduk di sampingku dan langsung mengeluarkan 2 sepasang sepatu roda nya di ransel.
"Ini untukmu ?"kata fino sambil memberikan sepatu rodanya yang bewarna biru .
"Buat aku ?" tanya fino kebingungan
"Iya ini buat kamu " jawab fino
"Tapi kan ini masih di pakai sama kamu?" tanyaku
"Nggak aku masih punya yang lain , ambil aja biar kita bisa bermain bersama? Kata fino tersenyum
Hatiku terdiam dan tidak bisa apa-apa.Hatiku berkata bagaimana caranya untuk membalas butang budiku kepada fino, karena fino selalu membantu saya
"Ji kok melamun , ini ambil ?" kata fino mengagetkanku
"Oh iya , terima kasih fin " jawabku dengan senang dan menerima sepatu rodanya.
"Cepat dipakai kita mau mulai," kata fino . Aku pun mengangguk-ngangguk dan langsung memakai sepatu roda ini .Ku ikatkan tali sepatunya dan tali pengaman di tanganku dan di lututku .
"Ji udah selesai belum?" teriak fino yang sudah di tengah lapang dengan yang lainnya
Aku pun berjalan menuju tengah lapang untuk bergabung dengan yang lainnya.
"Gini dong , jadi kan lengkap " kata andi tersenyum
"Iya " kata robi sambil ngerangkulku.
Aku pun tersenyum senang.
"Ya sudah kita mulai atraksinya?" kata patur
Kami pun mengangguk-ngangguk menandakan iya
"1...2...3...!" suara galih u ntuk memulai atraksinya. Kami pun berseluncur satu per saru .Kami bermain bersama-sama dwngan senang dan diiringi tingkah-tingkah konyol sehingga kami tertawa terus.Akhirnya aku senang bisa bermain lagi dan bisa memiliki sepatu roda ini. Tidak akan kulupakan kebaikan mereka kepadaku terutama fino .Dialah sahabat sejatiku.
Minggu, 21 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar